Monday, June 24, 2013

Saat musik adalah satu-satunya teman

"Music is pure inspiration and curiosity, when it strikes you; you feel no pain, but desire."

Bagi sebagian orang, kalimat itu mungkin ada benarnya. Bisa dibilang, jarang ada orang yang merasa sakit hati atau marah saat mendengarkan musik. Sebaliknya, orang yang sedang sedih, marah, bad mood dan berbagai perasaan negatif lainnya, justru merasa musik lah pelipur hati mereka. Teringat bagaimana kakak tertua saya selalu mendendangkan musik saat sedang ngambek dengan orangtua. Lagu yang diputar adalah lagu dari band kesayangannya yang memang sedang ngetop pada masa itu. Ya, lagu Sejati yang dibawakan begitu mendayu-dayu oleh grup band Wings asal negeri jiran tersebut, seolah memang diperuntukan bagi hati yang sedang sedih dan berduka.

Saya sendiri adalah seorang pecinta musik sejati. Tapi kalau ditanya tentang jenis musik yang saya sukai, cukup sulit menyebutkannya. Sebab, meskipun sejak SD saya hobi mendengarkan musik, saya tidak terpaku pada satu jenis musik saja.

Menikmati musik asik versi saya adalah mendengarkannya dimanapun dan kapanpun saya berada, serta apapun yang sedang saya lakukan. Saat terbaik saya menikmati musik adalah ketika sedang browsing, baik melalui laptop ataupun ponsel. Kebiasaan yang saya lakukan adalah, selalu menyalakan winamp sebelum membuka browser.  Itulah sebabnya, winamp harus berada di desktop laptop kesayangan saya. Pun saat browsing di ponsel, melalui headset, telinga saya harus senantiasa dimanjakan alunan musik favorit saya.

Tidak hanya itu, saat di mobil, naik kereta, saat  membaca buku dan bahkan saat melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari saya kerap mendengarkan musik Tak jarang saat saya membaca, saya lebih sering lipsync ketimbang komat-kamit membaca kalimat demi kalimat pada buku yang saya baca. Sampai pernah terlontar perkataan, atau lebih tepatnya sindiran dari anak saya ketika menjumpai saya sedang mendengarkan musik sambil memasak:"umi jadi penyanyi aja deh, dimana aja nyanyi, untung goreng tempenya gak gosong!" 
Malu juga sih, tapi ya mau bagaimana lagi, musik adalah hal yang tak terpisahkan dari jiwa saya. 

Keluarga sayapun adalah pecinta musik. Dangdut, saya suka,  karena bapak dan ibu  menyukai jenis musik ini. Sebab itu, tidak heran jika suara khas Mansyur S, Meggie Z, Evie Tamala, dan Hamdan ATT begitu akrab di telinga saya. Dan saya menikmatinya.

Slow rock adalah  salah satu  musik yang sempat jadi hits di era 80 hingga 90-an. Sayapun menyukai jenis musik ini. Kakak saya termasuk kolektor lagu-lagu yang dibawakan para musisi dari Malaysia. Sebut saja Iklim, Search, Wings, Exist dan tentu saja si cantik Siti Nurhaliza. Dan saat musik nasyid menjadi hits seiring berkembangnya dakwah di tanah air, saya juga tak mau ketinggalan. Bahkan, saya sempat mengoleksi kaset dan VCD dari album-album Raihan saat itu.

Bicara mengenai VCD, saat ini terbilang cukup sulit untuk mendengarkan musik lewat media tersebut. Selain karena lumayan ribet karena harus membeli ( kalau ini sih mungkin lebih dibilang males atau pelit ya? hehehe),  juga adanya kemudahan men-download lagu-lagu favorit secara praktis sehingga dalam waktu singkat file berisi lagu-lagu tersebut sudah ada di dalam playlist kita.  Beruntung saya menemukan Langit Musik, yang dengan slogannya "Cara Asik Cari Musik" menyediakan lebih dari 800.000 ribu lagu legal di dalamnya . Dan ternyata memang asik banget. Buat pengguna ponsel berbasis Android seperti saya, Langit Musik sudah tersedia di Play Store. Dan lagu-lagu favorit akan terunduh dalam hitungan menit.

Tentang jenis dan genre musik, menurut saya mereka memiliki keistimewaan sendiri. Itulah sebabnya, hingga di tahun 2013 ini, terkadang saya masih feeling blue saat mendengarkan lagu Ode to My Family-nya The Cranberries, atau senyum-senyum sendiri teringat cinta monyet masa remaja saat mendengarkan Baby One More Time-nya Britney Spears, dan bahkan di saat sedang galau memikirkan masalah hidup, suara merdu Maher Zain  lewat lagu Insya Allah-nya, mampu membuat saya bersemangat kembali.

Musik tidak melulu harus disertai lirik lagu. Kalaupun ada, menurut saya tidak harus dengan bahasa yang bisa dipahami. Contoh saja musik dari negeri K-Pop, seperti IU, 2PM, Juniel, dan CNBlue. Saya suka mendengarkan lagu-lagu mereka. Apakah saya mengerti apa yang mereka nyanyikan? Tentu tidak hehe. Tapi, saya sangat menikmatinya. Karena yang saya dengarkan adalah alunan musiknya, bukan hanya lirik lagunya. Kalaupun saya ikut mendendangkannya, itu menjadi nilai tambah buat saya, mengingat bahasa Korea yang tidak mudah untuk diucapkan.

Saat ini, yang bisa saya katakan adalah: "Dear music, I will never be able to thank you enough for always being there for me..!"




3 comments:

  1. Met Malam Mbak. Trimakasih atas partisipasinya mengikuti lomba menulis blog 'Musik Yang Asyik'. Juri visit nih, sukses yaaa. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Met malam jugaMak Alaika...duuh, senangnya dikunjungi. Tulisannya masih jauh dari sempurna, mohon kritik dan sarannya, Mak ^_^

      Delete
  2. hahaha sama saya juga suka sekali musik dari semua aliran .. yang penting menurut saya ini enak didengar .. saya tidak peduli kata orang lain.

    ReplyDelete