Monday, December 31, 2012

Jalan-jalan murah meriah, Setu Babakan aja!

Bagi warga Depok dan Jakarta, siapa sih yang gak kenal Setu Babakan? Kayaknya semua tau deh. Yup, tempat wisata yang satu ini emang murah meriah. Cukup membayar 2000 rupiah saja untuk motor, ini sudah include penumpangnya loh--kita sudah bisa menikmati wisata Setu Babakan ini.




Memang gak banyak sih yang bisa kita nikmati, yaa sesuai lah sama harga masuknya hehe. Tapi, itupun sudah cukup menghibur kok, kalau untuk sekadar refreshing, terlebih bagi saya dan keluarga.

Karena memang jarak dari rumah ke tempat ini gak terlalu jauh, kami cukup naik motor saja. Walaupun di lokasi juga disediakan tampat untuk parkir mobil.

gerbang masuk pintu barat
Untuk masuk ke Setu Babakan, ada pintu Utara bagi pengunjung dari Srengseng atau Lenteng Agung, dan pintu Barat yang disediakan bagi pengunjung dari wilayah Tanah Baru, Cipedak atau Ciganjur. Dan, pintu Barat adalah gerbang resminya wisata Setu Babakan ini. Kalau kami? gampaang, dari ke dua pintu itu bisa kok :)

sepeda air (Rp. 5000)


Waktu itu karena niat pingin ambil gambar aja alias foto2, maka kami gak sampe ikutan pengunjung lain menikmati wahana sepeda air. Soalnya lumayan ngantri juga sih, karena kebetulan kami datang pas hari libur. Akhirnya kami cuma muter2 aja, walhasil masuk lewat pintu utara, keluar lewat pintu barat.

Tempat wisata gak lengkap dong tanpa kulinernya. Ya, karena Setu Babakan salah satu wilayah perkampungan Betawi, bisa dipastikan kulier yang kita temui adalah khas Betawi juga. Ada kerak telor, bir pletok, toge goreng (emmh, wait, bukannya ini khas kota Bogor? Entahlah hihi) bahkan cilok juga ada. Sayang semuanya gak sempat saya abadikan hehe. But, i will capture them on my next trip.

Resep Mie Ayam

Dulu saat saya kecil sampai kuliah, saya paling gak suka sama yang namanya mie ayam. Kalau ditanya kenapa, saya juga gak tau. Sama gak tahunya saya kalau ditanya kenapa gak suka coklat, sampai sekarang.

Nah, setahun belakangan, waktu ngidam anak ketiga saya, entah kenapa saya malah suka banget sama mie ayam. Hampir seminggu 3x saya pasti beli mie ayam. Biasanya kalau ngidam itu kan akan selesai saat kehamilan berakhir, karena akhirnya saya keguguran. Tapi sampai sekarang malah kesukaan saya sama mie ayam semakin menggila (lebay dikit ah hehe)

Dasar memang jiwa dapur saya selalu menggelora..halah, akhirnya saya memutuskan untuk membuat sendiri. Selain hemat, sehat dan puas karena hasil racikan sendiri.Maksudnya sih, bisa banyakin porsi ayamnya haha.

So, here's the recipe.




Mie basah (saya masih belum bisa, atau tepatnya blm mau bikin mie sendiri, but someday, i will..)
Lemak ayam, hasil dari kulit ayam dan bawang putih yang di rebus, setelah matang campur dengan kecap asin. sisihkan

Bahan ayam:
1/2 kg dada ayam fillet
3 cm Kunyit
3 cm Jahe
4 butir Kemiri
3 siung Bawang putih
5 buah Bawang merah
1 sdt Ketumbar

Bahan untuk kaldu:
1/2 sdt Lada bubuk
1 sdt garam
2 liter air
tulang ayam

Pelengkap:
Bawang goreng
Daun bawang
Pangsit goreng
Daun sawi
How to:

Untuk Kaldu: air direbus hingga mendidih, masukkan tulang ayam, rebus dengan api kecil hingga kaldu beraroma harum. Tambahkan lada bubuk dan garam.
Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum dan matang, masukkan ayam, tumis hingga bumbu menyerap ke dalam ayam,tambahkan penyedap, tumis sebentar, angkat, sisihkan.

Cara penyajian:
Masukkan 2 sdm minyak ayam ke dalam mangkok
Rebus mie dan daun sawi yang telah dirajang hingga matang, angkat dan letakkan di dalam mangkuk yang telah terisi dengan bumbu, masukkan ayam 2 sdm.
Taburkan bawang goreng dan daun bawang yang telah dirajang.

Resep yang saya buat adalah versi bakmi GM, next time pengen juga sih yang versi abang2 gerobak, rasa mie-nya lebih gimanaa gitu hehe

Ngebento yuk!

Ngebento? Ngapain tuh?
Pertanyaan itu terlontar dari teman-teman saya yang kebetulan melihat penampilan bekal makan siang si kecil saat pengajian bulanan. ''Kok rajin banget sih, padahal makannya aja 5 menit'' atau, ''iih lucu-lucu banget, sayang makannya''.

Padahal awalnya saya juga gak kenal apa itu bento, saya tau bento ketika salah satu teman saya di FB memposting foto-fotonya yang isinya tentang bekal anaknya yang lucu2. Tiap hari adaa aja yang diposting. Penasaran? Pastinya. Bahkan kalo satu hari gak posting, saya pasti ngintip ke profilnya. Dan akhirnya, saya malah tertarik untuk ikut-ikutan ngebento. Tentu dengan skill yang alakadarnya hahaha.

Definisi bento sebetulnya adalah a single-portion takeout or home-packed meal common in Japanese cuisine. Atau kalau di Indonesia-kan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa-bawa dan dimakan di tempat lain yang dikemas biasanya sih untuk satu orang.

Saya sendiri sebetulnya belum apa-apa dibanding teman FB saya itu. Masih coba-coba dan belajar. Learning by doing lah, ternyata membuat bekal juga ada seninya.

peralatan ngebento

Ada beberapa karya (haduuh...bahasanya) yang udah sempat saya bikin. Kalau dihitung2, ngebento membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Itu buat saya loh yaa, kalau bagi para master bento sih bisa lebih cepat dari itu.




Hasil nyontek di mbah gugel. Masih gak rapi,maklum amatiran hehe.


Friday, December 28, 2012

Resep donat kentang

Awalnya saya kepingin bikin roti unyil. Tapi ternyata tingkat kepede-an saya masih jauh ketimbang saat saya membuat bolu kukus, halah...

Jadi lah saya akhirnya bikin donat. Yaa...beda-beda tipis sih sebetulnya sama roti. Sama2 pake ragi, sama2 dibanting-banting adonannya. Bedanya kalau roti dipanggang, donat digoreng hehe. Hanya saja kali ini saya tambahkan kentang. Mau ikutan para foody blogger lainnya, yang turut meramaikan dunia perkulineran dengan resep donat kentangnya yang sudah terkenal membahana,tanpa cetarr ya hihi (apa siih...)



So, here is the recipe.

Bahan:
500 g tepung terigu protein tinggi
50 g susu bubuk fullcream
1 bungkus (11 g) ragi instant
250 g kentang, kukus, haluskan dan dinginkan
100 g gula halus
75 g mentega
½ sdt garam
4 butir kuning telur
100 ml air dingin

Pelengkap (sya gak pake, karena gak punya stok bahannya):
gula donat (gula bubuk khusus untuk donat)
cokelat leleh


How to:
Campurkan tepung terigu, gula, susu bubuk, dan ragi instant, menjadi satu. Kemudian aduk rata.
Masukkan kentang halus aduk sampai rata.
Masukkan kuning telur dan air dingin, uleni hingga rata dan setengah kalis.
Tambahkan mentega dan garam, uleni terus hingga kalis elastis. Diamkan selama 15 menit.
Bagilah adonan menjadi 12 buah, bentuk adonan menjadi bulat. Diamkan selama 20 menit, sampai terlihat mengembang.
Lubangi bagian tengah donat dengan dua jari telunjuk.
Masukkan minyak banyak kemudian panaskan. Goreng donat yang sudah dilubangi tadi dengan api sedang sampai kuning keemasan.
Angkat, kemudian tiriskan.
Taburkan gula donat, atau hias dengan coklat sebagai pemanis.

Wednesday, December 19, 2012

Doa Nabi Daud a.s

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cinta-Mu dan cinta orang yg mencintai-Mu serta cinta yg dapat mendekatkan aku kepada cinta-Mu.
Ya Allah, apa saja yg Engkau anugerahkan kepadaku daripada apa yang aku cintai, maka jadikan ia kekuatan untukku mencintai apa yg Engkau cintai. Dan apa saja yg Engkau singkirkan daripada apa yg aku cintai, maka jadikan ia keredaan untukku dalam mencintai apa yang Engkau cintai.
Ya Allah, jadikan cinta-Mu sesuatu yang paling kucintai daripada cintaku kepada keluargaku, hartaku dan air sejuk pada saat kehausan.
Ya Allah, jadikan aku mencintai-Mu, mencintai malaikat-Mu, rasul-Mu dan hamba-Mu yang soleh.
Ya Allah, hidupkanlah hatiku dengan cinta-Mu dan jadikanlah aku bagi-Mu seperti apa yg Engkau cintai.
Ya Allah, jadikanlah aku mencintai-Mu dengan segenap cintaku dan seluruh usahaku demi keredhoan-Mu".

(Hadith At-Tirmizi dlm Jami' al- Sahih, Rasulullah s.a.w bersabda: Inilah doa yg biasa dipanjatkan oleh nabi Daud a.s)

Sunday, December 16, 2012

Cake tanpa emulsifier

Bermula dari perasaan gundah, saat tau kalo emulsifier (ex. TBM, ovalet atau SP) itu masih syubhat. Akhirnya saya cari2 resep cake tanpa emulsifier, tapi tetep bikin si cake itu lembut. Akhirnya nemu juga cara untuk mensiasati supaya cake tetap lembut tanpa bantuan si emulsifier ini. Salah satunya adalah dengan menambahkan kuning telur di dalam adonan.Atau ada juga yang bilang tambahin aja susu kental. Dan salah satu cara yg tricky adalah, dengan mengalasi wadah untuk mengocok adonan dengan air hangat. Tujuannya adalah supaya adonan cepat mengembang.

So, akhirnya saya penasaran kan. Ublek2 dapur ada pisang. Akhirnya si pisang ini yang saya eksekusi buat bahan eksperimen hehe. Maka jadilah cake pisang kukus ini. Dan bener ajah, begitu mateng, di cicipin...rasanya lembuutt banget. Next time, i'll try the baking method.




So, here's the receipe.

terigu 150 gr
gula pasir 100 gr
susukental (pengganti tbm)kira2 1 sdt
baking powder 1/2sdt
bubuk kayu manis 1/2 sdt
margarin cair 75 ml
pisang ambon atau sunpride 2 buah, lumatkan dgn garpu

cara:
kocok gula dan telur sampe mengembang (kira2 10 menit ato sampe kental berjejak)
kurangi kecepatan mikser jadi kecepatan rendah, masukkan terigu dan pisang bergantian.
lalu masukkan mentega cair, kukus selama 25 menit.
angkat dan dinginkan.

Resep carrot cake

Ide carrot cake ini muncul saat ibu saya rikues minta dibuatin cemilan buat teman ngopi. Katanya pusing abis ngoreksi jawaban soal2 UAS murid ibu yang banyakan gak nyambungnya hihi. So, dari hasil perburuan..ehm, tepatnya sih penjarahan di kulkas ibu hehe, nemunya wortel. Gugling bentar, dapet deh resep carrot cake ini.

Ini pun pertama kalinya saya bikin cake wortel. Jadi agak h2c gitu deh pas bakingnya, takut gagal. Tapi, alhamdulillah...sakseis hihihi.



So, here's the receipe.

Bahan
250 gram telur
300 gram gula kastor (misalnya gulaku)
2 gram garam
5 gram emulsifier (TBM ato ovalet, di skip juga gpp kalo ga ada)
260 gram tepung terigu protein sedang (contoh: Segitiga Biru)
1 gram baking soda
1 gram baking powder
1 gram cinnamon bubuk (bubuk kayumanis)
450 gram wortel (parut halus dan jangan diperas airnya)
150 gram minyak sayur

How to:

Kocok telur, gula, garam hingga kental dengan speed tinggi. Masukkan emulsifier, kocok terus hingga kental dan meninggalkan jejak.
Ayak bahan kering, kemudian masukan kedalam adonan dengan speed rendah hingga tercampur rata.
Masukkan wortel parut, aduk rata dengan spatula.
Masukan minyak perlahan ke dalam adonan hingga tercampur rata.
Tuangkan kedalam loyang bundar 20-22 m yang telah dialasi kertas.
Panggang dengan suhu 180ºC selama 30 – 45 menit (lakukan tes tusuk).

Bahagia itu, melakukan yang kita suka

Kalo ditanya tentang apa yang paling disukai dalam pekerjaan rumah tangga, pasti jawabannya beragam. Ada yang sukanya masak, nyetrika (eewh...), ngerapihin rumah atau mungkin nyapu halaman hehe.

Saya sendiri paling suka menghabiskan waktu di dapur. Iya, masak. Masak apa aja. Sama satu lagi yang saya suka, bersihin kamar mandi! Sounds weird? Mungkin.Tapi emang beneran saya suka banget bersihin kamar mandi. Biarpun kamar mandi di rumah saya gak sebersih dan se-kinclong kamar mandi di hotel2, entah kenapa saya suka aja sama suasananya. Saking seringnya saya bersihin kamar mandi, sampe lanangku komentar: ''duuh, kalo teralu sering bukan tambah bersih kali mii, tapi jadi liciin..!''. Hahaha, bener juga sih.

Memang, melakukan hal yang kita suka gak selalu memberikan dampak positif buat orang lain. Ya, satu contoh kecil aja. Masak misalnya, walaupun banyak manfaatnya, kadang kegiatan masak juga mengganggu lingkungan juga. Kok bisa? Iya lah, contohnya, ketika saya goreng ikan asin dan terasi di saat bapak2 sedang sholat Jum'at (kebetulan rumah persis di belakang masjid) kan jadi gak khusyu. Begitu alasan yang diungkapkan bapak saya, hihihi.

Tapi, so far sih apa yang saya lakukan terkait hobi memasak saya lebih banyak kasih dampak positifnya. Yaah, buktinya saat saya posting cake buatan saya di FB misalnya, eh banyak yg nanya tentang resepnya. Jadi ngerasain indahnya berbagi.

So, saya rasa saya tetap dengan filosofi saya, Do what you love, and you will find the way to get it out to the world :)

Sunday, November 25, 2012

Si Tatang dan si Tutung

Mendidik anak di setiap tahap perkembangannya itu gak mudah. Itu menurut saya loh ya. Dari mulai si abang yang sekarang udah 10 tahun. Dan yang sekarang Athar yang baru berusia 3 tahun. Saya kerap dibuat pusing dengan tingkah polahnya. Kadang kalo lagi lucu saya bisa dibuat ngakak guling2, tapi di lain waktu Athar melakukan sesuatu yang bikin saya tuh pingin dig a big hole and throw myself into it. Seperti kejadian kemarin. Saat saya ajak Athar ke minimarket, dia liat yoghurt dan minta dibelikan. Karena kondisinya yang sedang pilek, saya larang dong. Dan dia ngamuk nangis2 minta yoghurtnya. Saya sih berusaha santai aja, walaupun rada gak enak juga sama pengunjung lain yang mungkin ngerasa terganggu sama teriakan Athar. Walaupun tantrumnya Athar gak lebay, toh bikin saya deg2an juga, bisa gak ya di alihkan. Dan paas banget, akhirnya saya nemuin makanan yang sebetulnya sih udah liat lama. Langsung deh:''eeh, ada biskuit baru, kayaknya enak, umi mau coba aah, Athar juga boleh coba, mau?'' Dan alhamdulillah, gak pake lama, gak pake teriak pula, langsung itu biskuit di ambil dan Athar bilang:''mau..!''. Phew...selesai...*ngelapkeringat*

Selesai maksudnya ya, episode di minimarket. Di rumah? Jangan ditanya. Apalagi kalo udah berhadapan sama si abang yang jahilnya gak ketulungan. Adaa aja tema2 jahil yang selalu hinggap di kepala si abang untuk bikin Athar nangis. Termasuk kejadian sore tadi. Si abang dengan sengaja makan permen karetdi depan Athar. Dan, it can be guessed, Athar kembali nangis dan ngamuk minta dibelikan permen karet.

Saya sendiri sedang dalam keadaan ngantuk berat, mata udah 5 watt, di bikin rempong sama Athar yang masih ngamuk minta permen karet. Jadi bingung mau bereaksi gimana. Mau marahin si abang dulu, kayaknya udah gak ada waktu. Biarin deh, si abang urusan belakangan. Dia sih lebih gampang, tinggal kasih statement uang jajan di potong, langsung deh minta maaf hehe (walaupun bisa ditebak, bakal diulang lagi)

Akhirnya saya ingat, saat ngobrol bareng adik kami sempet share tentang cara mendidik anak. Agak sedikit tricky memang, tapi dijamin gak ada unsur bully disitu. Gak nakut2in dan gak ngebohongin. So, keluarlah itu cerita tentang si Tatang dan si Tutung. karena spontan, maka nama tokohpun jadi seadanya. Soalnya yang ada dipikiran saya saat itu ya gimana supaya Athar berhenti nangis dan gak minta permen karet lagi.Gak ada kepikiran untuk kasih nama tokoh misalnya Justin atau Edward hihi. Saya ceritakan bahwa ada dua anak, bernama Tatang dan Tutung. Tatang adalah anak yang suka makan permen karet. Suatu hari saat Tatang makan permen karet, Tatang batuk dan muntah2. Akhirnya Tatang dibawa ke dokter dan dirawat di rumah sakit. Gak bisa jalan2 naik kereta. Sementara Tutung anak yang penurut. Gak mau makan permen karet. Makanya saat Tatang di rumah sakit, Tutung malah sedang asik jalana2 ke Ragunan (yang ini memang sengaja saya tambahin, karena Athar emang lagi pingin banget ke Ragunan hehe).

Dan,ternyata Athar berhenti nangis. Saya tanyakan lagi:''Athar masih mau makan permen karet gak?'' Dia jawab:''gak usah deh,mi'' Hihi...berhasil,yess!. Walaupun, akhirnya saya harus siap menerima pertanyaan berulang2 tentang si Tatang. Entah si Tatang yang masih muntah2 lah, atau si Tatang gak bisa naik kereta api lah atau bahkan si Tatang yang ditembak polisi. Hwaaa....karena image si Tatang anak yang gak nurut, jadi sampe di kait2kan deh sama polisi, mohon maaf bagi yang bernama Tatang, gak ada maksud untuk menjelekkan. Punten pisan huhu

Tapi memang selalu ada pelajaran di setiap kejadian. Pembelajaran itu adalah, bahwa sebetulnya  saat anak tantrum ingin minta sesuatu, sebetulnya bisa kok di alihkan. Kuncinya adalah pertama ya harus sabar-sabaaar banget (itu yang saya masih harus banyak belajar) dan ke dua yaa itu, kreatif bahkan di saat kepepet hehe. 

Semoga besok, lusa dan selanjutnya saya bisa lebih sabar dalam menghadapi anak-anak. Aamiin....

Saturday, November 24, 2012

Traveling Sehat dan Kuat Bersama Milkuat Tiger


Jalan-jalan bareng anak itu sangat menyenangkan. Kebetulan saya dan suami lumayan sering traveling terutama dengan si kecil, Athar, yang usianya sekarang menginjak 3 tahun.

Supaya tidak rewel di perjalanan dan juga gembira seperti kedua orang tuanya, kami tidak pernah absen membawa mainan serta bekal makanan dan minuman. Biasanya mainan cukup mujarab untuk mengusir rasa bosan anak saat di ruang tunggu bandara, di dalam pesawat, atau ketika di atas bis, kereta, atau perahu.

Untuk urusan makanan, alhamdulillah Athar termasuk anak yang tidak pick eater. Hampir semua jenis makanan dia suka. Tapi tetap saya harus selalu inovatif karena salah-salah Athar bisa bosan dan tidak mau makan.

Lihat kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa...

Hal itu terjadi juga sama hobi minum susunya. Semenjak diperkenalkan dengan susu formula, Athar hanya mau minum susu coklat. Sedangkan susu putih, apalagi yang bersifat plain alias tanpa perisa, nyaris selalu di tolaknya. Padahal saya tahu susu termasuk zat yang harus dipenuhi terlebih di usia aktif seperti si bungsu.

Apalagi saat di perjalanan, anak butuh banyak energi dan harus tetap sehat untuk ikut mengunjungi tempat-tempat wajib di sebuah destinasi wisata.

Beruntung suatu ketika saya menemukan Milkuat Tiger saat saya tengah belanja bulanan. Kemasannya yang menarik dan rasa yang pastinya enak, membuat Athar tambah bersemangat minum susu. Bahkan berkat Milkuat botol tiger yang juga ada rasa stroberi, tak disangka Athar juga sangat menyukainya.

Hal itulah yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk selalu menyertakan Milkuat saat saya dan keluarga melakukan traveling. Karena kerapkali kami mengunjungi tempat wisata yang cukup jauh dengan perjalanan selama berjam-jam, sehingga tidak jarang saya selalu membawa bekal di perjalanan untuk Athar. Untuk urusan cemilan, sudah pasti harus ada di dalam tas saya. Teman cemilannya? Apalagi kalau bukan Milkuat.

Jalan-jalan ke Kampung Betawi Setu Babakan...

Ketertarikan saya terhadap Milkuat Tiger bukan tanpa alasan. Seperti tertera di botolnya, hampir semua kandungan gizi terpenuhi dalam setiap kemasannya. Saya mempercayakan pada Milkuat Tiger dalam mendampingi aktivitas Athar terutama karena kandungan zat besi yang ikut membantu pertumbuhan tulang.

Milkuat juga sangat cocok untuk Athar yang tergolong anak yang aktif. Kandungan zync didalamnya saya harapkan bisa membantunya menjadi anak yang tumbuh kuat dan cerdas. Apalagi Milkuat botol tiger juga mengandung kalsium, fosfor, vitamin B1, B3, B5, B6, A, dan D yang sangat baik untuk pertumbuhan balita seperti Athar.

Terlebih saat melakukan traveling, karena biasanya Athar maunya jalan sambil lari-lari, so pasti Milkuat dengan kandungan zync-nya sangat membantu.

O iya, pernah loh, saya sampai bawa Milkuat saat liburan ke Bali karena khawatir tidak ada yang jual disana. Eh, ternyata sudah banyak minimarket yang menjualnya. Padahal setahu saya kalau di Bali minimarket yang ada kebanyakan yang sering dikunjungi para bule, itu loh yang ada huruf 'K'-nya. :)

Ngasih makan rusa tutul di depan Istana Bogor...

Walaupun masih berusia 3 tahun, tapi saya tidak khawatir memberikan Milkuat botol tiger. Saya yang awalnya sedikit galau karena Athar hanya mau minum susu rasa coklat, sangat terbantu dengan adanya Milkuat botol tiger rasa stroberi yang disukainya, malah bisa dibilang ramah balita karena rasanya yang tidak terlalu manis.

Saya pun tak pernah pusing saat persediaan Milkuat botol tiger habis karena sudah tersedia di minimarket, toko-toko dan bahkan warung Kang Asep langganan saya yang kebetulan jaraknya dekat dengan rumah. :)

Oh iya, ada satu kebiasaan Athar setiap kami berbelanja bulanan. Dia pasti selalu request Milkuat botol tiger dengan bahasanya sendiri. Dia bilang 'susu macan' dan sambil duduk di troli diapun dengan sigap langsung mengambil Milkuat botol tiger yang ada di rak. (Nak..nak, kalau kamu bisa belanja sendiri, jangan-jangan troli belanjaan kamu isinya Milkuat botol tiger semua kali ya..).

Alhasil, Milkuat botol tiger menjadi salah satu item yang wajib ada di list belanja bulanan saya. Sama wajibnya, Si Tiger juga harus ada dalam packing list setiap kami mau traveling.


Mencicipi Doclang yang (ternyata) enak

Pertama kali dengar nama Doclang dari suami yang ternyata punya kerabat yang menjualnya di daerah Bogor. Tepatnya di depan toko Terang yang terletak di dekat jembatan merah. Haduuh, padahal jaman kuliah dulu, tiap hari saya selalu nunggu angkot disitu, kok gak nyadar ya ada kuliner yang maknyus disitu hehe...

Kebetulan malamnya memang saya dan suami udah niat untuk mencicipi doclang Mang Aos ini. Udah niat pokoknya Minggu pagi2 sekali harus udah ada di stasiun, ngejar supaya gak kehabisan. Karena kabarnya kedai Doclang milik Mang Aos ini sangat ramai. Tapi, namanya juga orang Indonesia tetep aja jam 6.30 baru berangkat (ngeles, padahal emang kesiangan hihi)

Akhirnya saya tiba di Bogor sekitar jam 7.00. Eh, stasiun Bogor udah bagus euy, beda waktu jaman saya masih kuliah (kemane ajee, mpok..). Pantes suami keukeh bawa stroller, padahal saya udah males aja, karena udah kebayang ribetnya. Bayangan saya, stasiun Bogor ya masih sama seperti saya kuliah 10 tahun yang lalu.
stasiun Bogor udah keren ;)

Karena lokasi kedai milik Mang Aos terletak di jembatan merah, which means jaraknya gak jauh dari stasiun, jadi gak sampe 10 menit berjalan kaki kami sudah sampai.  Khawatir juga bakalan kehabisan secara kami sudah kesiangan dari rumah. Karena kedai doclang ini hanya buka sampe jam 8-an . Eh, ternyata masih agak sepi. Langsung aja kami memesan 2 porsi doclang. Ssst...suami udah niat banget ketemu sama Mang Aos, dengan harapan bisa nambah gratis hehe. Ternyata, disitu cuma ada pegawainya, ya jelas gak kenal. Lagian, harga doclang juga murah ini, cuma 8000 per porsi, kok masih aja ngarep dapet gratisan.

Rasa doclang ternyata gak jauh sama kupat tahu. Isinya terdiri dari lontong, tahu, kentang dan telur yang disiram bumbu kacang dan di taburi kerupuk. Oiya, lontong untuk doclang ini beda dengan yang dipakai untuk kupat tahu. Kalau biasanya kupat tahu menggunakan daun kelapa untuk bungkus, atau lontong sayur yang menggunakan daun pisang. Lontong doclang ini dibungkus dengan daun patat (daunnya banyak terdapat di kaki gunung Salak). Satu buah lontong ukuran besar, bisa untuk kira2 4-5 piring. Bumbu kacangnya juga khas. Saya yang biasanya gak suka bumbu kacang, kok malah ketagihan pengin nambah hihi.


Dan bener aja, makin siang  pengunjung kedai Mang Aos makin ramai. Yang makan di tempat, sampe yang dibungkus untuk di bawa pulang. Gak tanggung2, ada yang sampe 8 bungkus! Lain kali, makan doclang mau ajak mamah mertua ah, lumayan kan bisa gratis, terus minta bungkus juga deh hihi...(ngelunjak)

Nih penampakan si Doclang:

Resep Pancake

Lagi musim hujan gini bawaannya nurutin nafsunya si perut mlulu. Dari mulai ngemil sampe makan yang berat2. Hadooh, gimana gak mau melar ini badan huhu. Kemarin lagi kepingin banget makan mie ayam. Udah ketebak, kalo hujan deras, pasti mas Gimin langganan saya gak lewat. Mau jalan ke depan beli di warung bakso abang Iggy juga males karena hujan deras banget. Akhirnya dengan semangat ngemil yang menggelora, saya berdayakan aja bahan2 yang ada di dapur. Walaah, akhirnya malah bikin pancake.

Pancake yang saya buat adalah pancake yang gak ribet, simple tapi gak mengurangi rasanya yang enak. Pas banget disantap saat hujan ditemani secangkir coklat panas.

Bahan:
Tepung terigu 200 gr
Telur 2 butir ukuran kecil (saya pake 1 butir uk.L)-- pisahkan kuning dan putihnya ya
Baking Powder 1/2 sdt
Gula Pasir 100 gr
Susu cair 250 ml (saya pake susu UHT ultra ukuran 250 ml)
Vanili bubuk 1/4 sdt (bisa di skip)

Cara Membuat:
  1. Campur rata dan aduk tepung terigu, garam, kuning telur dan susu dengan ballon whisk sampai rata atau bisa menggunakan mixer dengan kecepatan yang paling rendah (kalau tidak punya ballon whisk dan mixer, bisa juga menggunakan spatula kayu)
  2. Kocok putih telur sampai kaku. Bisa menggunakan garpu maupun ballon whisk.
  3. Kemudian masukkan adonan tepung ke dalam adonan putih telur, aduk rata. Nah dalam mencampur adonan tepung dengan putih telur, bisa juga menggunakan tehnik pancing. Dengan cara mengambil sedikit putih telur dan campurkan ke dalam terigu, aduk rata. tambah sedikit demi sedikit. Kemudian baru masukkan adonan terigu ke dalam putih telur. Langkah ini untuk menghindari putih telur yang bergerindil.
  4. Panaskan teflon diameter paling kecil (yang untuk bikin telor ceplok), oles dengan margarin, kecilkan api. Bisa juga menggunakan teflon ukuran standar.
  5. Tuang adonan sekitar 2,5 sendok sayur, tutup sebentar
  6. Balik jika adonan sudah ada sedikit berpori dan sedikit mengeras pinggirnya
  7.  Angkat, bisa dikasih topping sesuai selera.

Resep Brownies Kukus Ketan Hitam

Sebetulnya cake ini lebih populer dengan nama bolu kukus ketan hitam. Tapi, apapun namanya yang terpenting adalah cara masaknya yang di kukus. Pertama kali nyoba bolu ketan ini waktu ibu saya bikin untuk acara arisan. Itu udah lama lho, sekitar 4 tahunan yang lalu. Eh, ternyata belakangan malah happening banget. Cake ini lebih enak kalo disantap saat masih hangat. Apalagi ditemani secangkir teh melati, mmmh...mantap deh pokoknya.
Yuk ah, diintip resepnya...

Bahan:
6 butir telur ayam
250 gram gula pasir halus
1/4 sendok teh garam
1 sendok teh emulsifier (sp/tbm)
250 gram tepung ketan hitam
1 sendok teh baking powder
1/2 sendok teh vanili bubuk
200 gram margarin dilelehkan
2 sendok makan susu kental manis putih


Cara membuat:
1. Kocok telur, gula pasir halus, garam, dan emulsifier sampai mengembang.
2. Tambahkan tepung ketan hitam, baking powder, dan vanili bubuk sambil diayak dan diaduk rata.
3. Masukkan margarin leleh dan susu kental manis putih sedikit-sedikit sambil diaduk perlahan.
4. Tuang di loyang 24x24x6 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
5. Kukus 25 menit sampai matang dengan api sedang.

Wednesday, November 21, 2012

Kepincut Gurihnya Otak-otak Amui

Beberapa bulan lalu saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi Bangka. Karena semua serba mendadak (bayangin aja, hari Rabu nge-cek harga tiket, Kamisnya langsung terbang) So, udah ke tebak deh gimana rempongnya. Belum lagi packing dan segala macem yang bikin huru-hara  hihi...
Sempet was-was juga, secara kan itu kunjungan pertama kali ke Bangka. Gak ada bayangan sama sekali, terutama tentang tempat2 dan medan yang ada disana. Beruntung banget, ternyata ada teman bapak yang suaminya kerja di sana. Langsung deh, malam itu juga bapak telpon temannya untuk ngabarin bahwa saya akan ke Bangka. Lalu terlibatlah percakapan antara Bu Neni (teman bpk) dengan suami. Yang intinya sih, bu Neni ini udah ngabarin suaminya bahwa ada saudaranya yang mau kesana ( jadi gak enak dibilang sodara, eeh tapi beneran emang masih sodaraan sih).

Akhirnya sekitar jam 8.00 kami tiba di bandara  Depati Amir, Pangkal Pinang. Disana kami sudah ditunggu oleh bang Rajiman (duuh, serasa orang penting banget deh, sampe ditunggu di bandara) yang ternyata adalah sopir pribadi suami bu Neni.

Oleh bang Rajiman kami diantar ke penginapan. Awalnya kami berencana nginap di salah satu hotel di Pangkal Pinang.Tapi karena banyak yang full booked (salah jadwal juga sih, liburan di saat2 peek season) akhirnya kami di antar ke Hotel Parai. Hotel Parai ini juga jadi tempat yang sering di pakai SBY nginap kalo sedang berkunjung ke Bangka. And, guess what? Namanya hotel terkenal, udah pasti penuuh juga. Beruntung kami masih dapet 1 kamar, yang walaupun nyempil, gapapa lah, yang penting bisa bobo'aaan...(capee, boow).

And next destination is...off course otak-otak Amui yang terkenal tea hehe. Oiya, karena kami datang saat hari kerja (kalo gak salah hari Kamis) makanya kami belum ketemuan sama suaminya teman bapak. Jadi hingga 2 hari kami di Bangka, kemana2 selalu diantar bang Rajiman. Tentu saja itupun sepengetahuan suami bu Neni.

Otak-otak Belinyu Amui tepatnya ada di daerah Pangkal Pinang. Tempatnya gak terlalu luas sih,apalagi pas kami datang, gak lama kemudian pengunjung lain juga berdatangan. Jadi makin berasa sempit dan  kecilnya.

Otak-otak khas Bangka sebetulnya lebih menyerupai pempek lenjer. Ada versi kukus dan goreng. Cara makannya di cocol di dua jenis kuah/cuko. Salah satunya sambal cuka campur tauco. Rasanya? tentu aja enak. Karena saya termasuk penggila pempek dan otak2 (halah...)

So, buat yang kebetulan travelling ke Bangka, otak-otak Amui ini jadi salah satu tempat yang gak boleh dilewati ya. :)


Resep Cilok

Tiap minggu pagi saya selalu nyempetin jalan ke kampus. Kebetulan jarak rumah dan kampus UI berdekatan. Dan tiap minggu pagi itu juga, ada tukang cilok yang mangkal dekat pintu masuk gerbang kampus. Biarpun terkesan jajanan murahan dan identik dengan anak2, tapi jangan salah, cilok buatan si babeh (begitu si penjual di sapa) laris manis. Bukan cuma sama anak2,tapi juga orang dewasa. Saya yang emang dari kecil suka sama cemilan ini, gak ketinggalan ikut nyoba. Dan ternyata emang rasanya enak.
Akhirnya penasaran pengen coba bikin juga. Selain bisa dimakan kapan aja, tentu cilok homemade saya lebih higienis. Yuk ah di intip resepnya.


Bahan :
150 gr tapioca/aci
150 gr terigu haluskan :
Udang kering 1 sdm
Ketumbar 1 sdm
Bawang putih 2 siung
Garam secukupnya
Caranya :
Rebus air hingga mendidih
Campur tapioca sama terigu dan bumbu halus + garam setelah rata masukin air hangat aduk hingga kalis
Bulet bulet kecil adonan lalu masukin ke air yg mendidih tadi , lalukan sampe adonan abis , terus biarkan sampe semua si cilok ngapung , udah mengapung biarkan mendidih 10 menit kemudian dan angkat, sisihkan.

Note: saya modif sendiri dengan nambahin ebi di adonannya,ternyata rasanya lebih gurih. Plus karena kebetulan ada bumbu pecel, saya buat jadi cocolan cilok. Okedeh, met nyoba ya…

Resep Bolu Kukus Ubi Ungu

Sore2 gerimis pengennya ngeteh. Tapi gak afdhol ah kalo gak ada temennya. Ubek2 resep ternyata ada yang lagi ngetop nih. Si cantik bolu kukus ubi ungu hehe. Keliatannya sih gampang2 susah. Karena udah beberapa kali terkena kutukan bolu kukus. Setelah percobaan yang ke sekian kalinya baru berhasil. Laah, ini pake sok2an bikin bolkus ubi ungu. Berbekal rasa pede yang selangit dan tentu aja bahan2 yang ada, maka mulailah ‘kekacauan’ di dapur mungil saya.



Bolu Kukus Ubi Ungu
Bahan:
100 gram ubi ungu kukus, haluskan
200ml air
2 butir telur
1/2 sdm emulsifier
250 gram gula pasir
230 gram tepung terigu
25 gram susu bubuk
pewarna ungu secukupnya
Cara membuat:
1. Blender ubi ungu dan air sampai lembut, sisihkan.
2. Kocok telur , gula dan emulsifier sampai kental
3. Tambahkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk rata. Tuang campuran ubi ungu sedikit – sedikit sambil diaduk rata.
4. Tuang adonan ke dalam cetakan bolu kukus yang dialas kertas kue
5. Kukus dengan api besar selama 10 menit.

Bolu yang saya buat gak pake tambahan pewarna ungu. Jadi agak2 pucat gitu deh, tapi tetep enak rasanya. Dan mekarnya itu loh, sampe kebawa mimpi karena gak nyangka aja bisa ngakak lebar hehe…

Resep Pempek tanpa Ikan

Lagi kepingin banget makan pempek, tapi apadaya gak ada ikan tenggiri di rumah. Ubek2 resep nanya om google, akhirnya nemu resep pempek yang diolah tanpa menggunakan ikan, tepatnya di sini. Praktis, hemat dan rasanya ternyata gak jauh beda dengan yg menggunakan ikan.

Karena tanpa menggunakan ikan,maka kita harus buat dulu bahan biangnya. Terdiri dari tepung terigu, bawang putih dan air. Untuk lebih lengkapnya marii di intip caranya.
Bahan Biang (bubur tepung):
500 ml air putih
250 tepung terigu
2 siung bawang putih haluskan
2 sdt garam (secukupnya)
1 sdt gula pasir (secukupnya)
1 sdt kaldu bubuk rasa ayam (seperti masako atau royco dsb)
Bahan Lain:
300 gr tepung tapioka/sagu (sediakan 50 gr untuk melumuri tangan agar tidak lengket saat membentuk pempek)
2 butir telur dikocok lepas
2 butir telur + 1/4 sdt garam di kocok lepas untuk isian pempek
Cara Membuat:
1. Membuat biang: campur tepung terigu, bawang putih halus, garam, gula, kaldu bubuk dan air putih. Aduk-aduk hingga tercampur rata dan tidak bergerindil tepungnya. Rebus hingga adonan mendidih dan mengental seperti bubur, aduk-aduk hingga kalis. Angkat..sisihkan biarkan agak dingin.
2. Masukkan telur kocok kedalam adonan bubur tepung, aduk aduk sampai rata dan licin. Masukkan tepung tapioka/sagu sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan pakai tangan sehingga adonan pempek dapat dipulung/dibentuk. Memang agak sedikit lengket dijari tangan, tapi gak apa-apa dan jangan ditambah tepung sagu lagi. lumuri saja tangan dengan tepung sagu/tapioka agar jari-jari tidak lengket oleh adonan.
3. Ambil sekepal adonan dan bentuk sperti mangkuk, masukkan 2 sendok teh telur kocok lalu rekatkan (bentuk pempek kapal selam). Rebus kedalam air mendidih yang telah diberi 2 sdm minyak goreng hingga mengapung dan matang. Angkat..tiriskan.
4. Goreng pempek kapal selam dalam minyak goreng yang panas sedang hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan.
Resep cuko:
700 ml air
250 gram gula merah yang bagus ( gula aren lebih bagus )
50 gram asam jawa
20 buah cabe rawit haluskan (bisa dikurangin kalo gak suka pedas)
10 siung bawang putih haluskan
1 sdt garam ( secukupnya )
1 sdm tongcay
50 gram udang ebi kering haluskan
Cara Membuat:
1. Rebus air, gula merah dan asam jawa sampai mendidih dan gula larut, lalu disaring
2. Rebus kembali cairan diatas dengan bawang putih, cabe rawit dan garam tambahkan udang ebi halus.
3. Tunggu sampai mendidih dan masak ditandai cairan sudah mengental dan berbau harum.
Pelengkap:ketimun, soun dan ebi halus

Me Time itu….

Dari dulu saya selalu berangan-angan melakukan sesuatu sendirian. Terlebih ketika berumah tangga, ditambah kehadiran anak-anak yang akhirnya segala urusan terfokus pada mereka. Sedangkan buat diri sendiri, hampir tidak ada. Saya mengeluh? jangan ditanya. Hingga pada akhirnya sampai kepada titik dimana saya ingin melakukan suatu hal…sendirian.
Me Time. Yup,  akhirnya punya juga waktu untuk itu. Walapun sekedar creambath dan facial di salon.
Sejujurnya, saya sangat menikmati moment ‘Me Time’ tersebut. Tapi belakangan apa yang ada di benak saya tentang Me Time itu akhirnya berubah. Me Time buat saya bukanlah melakukan dan menikmati sesuatu sendirian. Persepsi saya tentang Me Time berubah. Mmmh…mungkin lebih tepatnya “Our Time’. Yupz, ‘me time’ versi saya adalah saat-saat indah dan sebisa mungkin (harus) dinikmati. Yaitu ketika saya menghabiskan waktu bersama orang2 terkasih. Keruntelan bersama anak2, nge-teh di sore hari bersama suami, atau mungkin bertukar pikiran dan sharing info bersama teman2 tercinta…those my truly ‘Me Time’…





Now, it’s Me Time with kiddos…
Okay kids, let’s make donut!

Allah sesuai prasangka hamba-Nya

Sebagai seorang muslim, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu berhusnudzhan pada Alah. Dalam kondisi apapun, selalulah berhusnuzhan kepada-Nya. karena tanpa kita sadari, segala hal yang terjadi pada diri kita, berpangkal dari berhusnudzhan kepada-Nya.
Sebagaimana sabda Nabi SAW: “Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Ya, peristiwa demi peristiwa yang menimpa kakak saya, menjadikan kami orang-orang terdekatnya senantiasa meyakini bahwa yang terjadi adalah bentuk kasih sayang Allah terhadapnya. Masih terbayang di benak, 8 bulan lalu di Sabtu pagi, kami dikejutkan dengan telepon yang mengabarkan bahwa kakak ipar saya telah meninggal. Betapa saat itu saya sangat sedih, mengingat kondisi kakak saya yang belum pulih karena kecelakaan yang menimpanya.
Husnudzhan, yang pada hakikatnya adalah sebuah keyakinan terhadap segala sesuatu yang Allah tetapkan adalah kebaikan bagi kita. Serta meyakini, Allah mempunyai hikmah yang sempurna dalam setiap yang Dia takdirkan dan tentukan. Hingga keyakinan itulah yang membawa kakak saya justru melihat cahaya Allah, sehingga dapat melihat segala permasalahan dengan pikiran yang jernih dan mengambil hikmah atas segala yang menimpanya.
Itulah yang membuat saya selalu kagum padanya. Tidak ada sedikitpun keluhan yang keluar dari mulutnya, meskipun hingga kini, penyakit Lupus yang dideritanya kerapkali ‘mengunjunginya’ di saat tubuhnya tidak fit. Semangat untuk tetap sehat agar kelak bisa melihat perkembangan anak satu-satunya hingga dewasa itulah, yang menjadi motivasi saya, untuk melakukan hal yang sama apabila suatu hari menimpa saya...

Intinya, bersyukur!



Before you complain about your life, think about someone who is struggling with their life.
”Jangan ngeluh dulu deh, sebelum kamu liat, tuuh di sekitar kamu banyak yang kurang beruntung ketimbang kamu.”
Kalimat itu yang sering saya jadikan alarm bagi diri sendiri. Karena terkadang, sebagai manusia seringkali kita berkeluh kesah tentang apa-apa yang terjadi dalam hidup kita. Padahal kalo di hitung-hitung, gak bisa dihitung malah, lebih banyak nikmatnya. Cuma kita aja yang kadang gak menyadari bahwa itu adalah nikmat yang harus disyukuri.Saya selalu teringat sama kata-kata bapak. Bahwa jika kita sering bergaul dan duduk bersama orang-orang yang kurang beruntung, maka kita akan lebih banyak bersyukur. Yup, bersyukur adalah salah satu cara untuk tetap bahagia. Ketika kita bisa merasakan bagaimana kondisi orang lain yang jauh lebih sulit dibandingkan kita, saat itu lah kita bersyukur bahwa kita bisa bertahan pun adalah bentuk dari sebuah kebahagiaan.
Ketika saya mengeluh: ”dooh, kapan yaa, punya mobil ber-AC biar gak kepanasan”. Kemudian di lain waktu, ngeliat orang lain berjalan kaki ditengah matahari yang terik, hanya karena gak ada ongkos untuk naik angkutan. Saat itulah saya ngerasa terkena tendangan mautnya Fabregaz. Saya bener-bener menyadari, betapa pentingnya rasa syukur terhadap apa-apa yang sudah saya miliki saat ini.
Kalo pak Ary Ginanjar bilang, “Bersyukur adalah salah satu cara paling mudah untuk menikmati kehidupan, siapapun Anda dan bagaimanapun kehidupan yang harus Anda jalani.”
Ya, saya menyadari bahwa banyak sekali yang harus saya syukuri, bahkan dari hal-hal yang kerapkali saya keluhkan.- Bersyukur punya anak-anak yang lucu dan (insyaAllah) soleh, disaat orang lain mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan anak- Bersyukur punya suami yang baik, disaat masih banyak orang lain yang masih berharap jodohnya segera datang- Bersyukur masih bisa jalan-jalan, disaat orang lain untuk makan sehari-hari saja sulit,Besryukur…bersyukur…dan bersyukur…..

Mencicipi Tahu Kipas Raja Kuring

Long wiken kemarin sebetulnya gak ada rencana kemana-mana. tapi karena lumayan bosan juga di rumah terus, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pergi ke kota tua. Rencananya sih sekalian mau ke museum bahari, hitung2 sekalian educate Athar ngenalin dia tentang laut. Sejak malamnya sih udah discuss tentang jam berapa berangkat, naik kereta jam berapa dan kemana aja tujuannya. Eeh, udah waktunya, teteep aja telat. Adaa aja alasannya. Yasud, akhirnya kami berangkat jam 10 pagi.

Dari rumah sih cuaca masih friendly, pas sampe kota ternyata panasnya minta ampun. Ya iyalaah, wong pas jam matahari tepat di atas kepala. Akhirnya kami memutuskan untuk numpang sholat di mushola yang ada disitu.  Langsung deh, karena memang pas jamnya makan siang, kami memutuskan untuk cari makan. Maka kami memutuskan mau mencoba menu seafood di restoran Raja Kuring. Awalnya sih gak ada di list rencana kami. Berhubung suami ngompori, saya sih mau aja, bahkan setengah memaksa haha…

Dengan menumpang bajaj (dooh, ke restoran koq naek bajaj -_-’) kami diantar ke Jl. Kakap tempat dimana restoran Raja Kuring berada. Awalnya agak bingung dengan pintu masuk, maklum pertama kali hihi. Akhirnya kami tahu setelah liat ada keset dengan tulisan ‘welcome’. Pastinya dong itu pintu masuknya hehe…

Restoran ini termasuk salah satu gedung tua yang dilestarikan di Jakarta. Kalo di lihat dari penampilannya, restoran ini lebih mirip aula. Dan ternyata emang tempat ini sering dipakai buat pesta2 seperti pesta pernikahan dan ulang tahun. Hari itupun kebetulan sudah dipesan untuk pernikahan. Makanya kami kebagian di ruangan yang lain. Karena memang banyak ruangannya. Oleh waitress kami diajak ke salah satu ruangan yang ternyata disitu sudah ada tamu lain. Seluruh ruangan ber-AC. Maka jangan heran kalau suasananya hening banget. Agak kurang cocok kalo menurut saya untuk keluarga yang membawa serta balita seperti Athar. Coz Athar kan kalo ngomong agak teriak2 gitu.

Menu yang di tawarkan disini adalah halal chinesse food. So, buat yang muslim tapi pengen makan chinesse food, tempat ini bisa jadi alternatif. Menu yang ditawarkan gak jauh beda sebetulnya dengan menu2 yg ada di restoran chinesse food. Tapi ada satu yang di favoritkan di restoran ini. It called Tahu Kipas. Saya gak tau ya kenapa dinamakan tahu kipas. Padahal bentuknya juga gak seperti kipas. Mungkin harganya yang lumayan mahal, sehingga bikin yang makan jadi kegerahan takut uangnya gak cukup jadi kipas2 aja deh haha *ngarang*.
Kami memilih ikan patin bakar kecap, kailan cah bawang putih, sambel+lalapan, dan tentu saja tahu kipas. Untuk minumnya saya pesan jus jeruk, suami pilih jus markisa dan Athar es teh manis. Soal rasa, ikan patin bakarnya lumayan lah. Standar rasa ikan bakar umumnya. Cuma ukurannya memang lumayan besar. Bikin kami susah payah mengeksekusinya. Kailannya enak, gak pahit (kalo saya kok, kalo masak pahit terus ya?).
tahu kipas

Dan si favorit, tahu kipas emang enak. Gak salah kalo si tahu ini jadi menu unggulan restoran ini. Tahunya sendiri sebetulnya mirip tahu isi yang digoreng dan dilumuri tepung. Crispy banget deh, tapi kulitnya tipis banget. Perpaduan tahu sumedang dan tahu isi deh. Isinya tuh ada wortel, daun bawang dan udang. Untuk cocolannya disediakan dua macam. Saus kecap dan cabe. Saus kecapnya enak, didominasi rasa bawang putih, begitu juga samus cabenya. Oiya, Di satu tahu kita bisa nemuin 3-4 ekor udang. Ituu yang bikin mahal. Tapi, menurut saya worth it lah, sama rasanya.
kailan bawang putih
jus markisa

Over all, saya bisa bilang menu di Raja Kuring enak. Apalagi untuk sekelas restoran harganya gak terlalu mahal. Total harga yang kami bayar Rp. 213.000 termasuk pajak. Well, nice recomended lah buat ajak keluarga besar kesini. Kapan2 pas ultah si babeh ajak kesini lagi ah, lumayan gratisan hihi.. 


And ini list pesanan kami berikut harganya:
Nasi putih 2 porsi: 10000
Ikan patin
bakar kecap: 58000 (kurleb 8 ons)
Kailan bawang putih: 28000
Tahu Kipas: 48000
Lalapan: 15000
Jus jeruk: 15000
Jus markisa: 11000
Es teh manis: 4000
Acar: 1000

Happy 3rd Birthday Athar!


Sebetulnya sih udah lewat, 3 bulan yang lalu tepatnya 23 Agustus 2012. Tapi gak ada salahnya juga posting, namanya juga blog baru hehe. Cuma pengen cerita2 aja perkembangan Athar selama 3 tahun ini. Bisa dibilang, Athar termasuk anak yang aktif. Termasuk mulutnya juga aktif hehe...Aktif ngoceh sana-sini, tanya ini-itu. Sukaa banget nyanyi, walopun masih belum jelas kata2nya terutama lagu berbahasa Inggris. And the song he liked the most is "Twinkle-twinkle". Met milad ya Athar, selama 3 tahun bersama kami kau selalu membawa keceriaan. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan. Luv U always...!

He's already grown up



First, lets talk about my older son, abang Syamil. Tanggal 23 Oktober lalu abang Syamil tepat 10 tahun.  Banyak suka dan duka yang saya alami dalam membesarkan abang Syamil selama 10 tahun ini. Apalagi sekarang abang Syamil udah tau yang namanya suka sama lawan jenis. Hadooh...emaknya puyeng.

Saat ambil raport Syamil 2 minggu lalu, saya dikejutkan oleh laporan ibu guru yang bilang bahwa ada salah seorang teman perempuannya yang suka banget sama Syamil. Segitunya? Iya, sampai2 si anak perempuan itu ditegur sama bu guru. Diingatkan untuk menjaga izzahnya. Saya sampe penasaran yang mana sih anaknya. Secara tiap hari kan saya antar-jeput Syamil.

Syamil sendiri gimana bu? Saat saya tanya ke gurunya tentang responnya terhadap sikap anak perempuan itu. Ternyata, Syamil malah sebaliknya. Dia gak suka, karena katanya si anak perempuan itu lebay. Hadooh....

Itulah sepenggal cerita abang Syamil. Ceritanya bukan lagi tentang Syamil yang merengek2 minta jajan atau nangis karena gak punya mainan baru. Tapi tentang Syamil yang sudah mengenal apa itu rasa suka. Dan tugas sayalah sebagai ibunya, yang harus terus memantau 24 jam (kecuali di sekolah, bener2 mengandalkan komunikasi dengan gurunya) setiap aktivitasnya.Lov U always, abang Syamil, sholeh terus ya nak.

Welcome to my (humble) world

Assalamu’alaikum. Mamet dateng di blog saya ya. Dulu udah sempet bikin, dari yg background orens ngejreng ampe pinky2, eeh….napa itu pasword lupa mlulu. Akhirnya bikin lagi aja deh ah..
Mohon maaf kalo ada kesamaan nama tokoh, cerita baik yang happy, kocak ato yang sedih. Tidak lain semua itu adalah takdir Allah semata  hehe..
Enjoy!