Thursday, January 10, 2013

Ketika Anak-anak Tidak Lagi Seperti ''Anak-anak''

''Bang Syamil, yang ini bagus nih'', ucap saya sambil menunjuk tas bergambar mobil.
''Yaah, gak mau mi, itu mah anak-anak bangeet''
''Hloh, emang kamu bukan anak-anak?''
''Bukan,aku kan remaja''

Di lain waktu

''Umi kalo di sekolah gak usah cium pipi segala dong, aku kan malu diliatin anak-anak cewek, kayak anak kecil aja''

---------

Usia Syamil memang baru 10 tahun, tapi dia sudah tak ingin disebut sebagai anak-anak. Padahal, saat saya seusianya dulu sebagaimana layaknya anak-anak, saya lebih suka dengan pernak-pernik sekolah yang berbau anak-anak. Ya, anak-anak dengan kepolosan dan keluguannya. Kenyataannya sekarang, anak-anak kini seperti 'dewasa' sebelum waktunya. Dan itu bisa terlihat pada perilakunya yang suka terhadap lawan jenis di usia yang tidak wajar.

Seperti halnya Syamil, yang selalu ingin disebut 'remaja' ketimbang anak-anak. Padahal, sikapnya kebanyakan ya seperti anak-anak.

Pernah suatu hari saat berada di tukang cukur saya sampai berdebat dengan Syamil. Hanya karena urusan model rambut, yang bikin si abang tukang cukur kebingungan. Walaupun tetap pilihan ada di tangan Syamil. Saya hanya membantu mengarahkan. Kalau model seperti itu, nanti begini loh, atau kalau poninya terlalu panjang nanti begitu loh dsb.

Intinya, dalam hal apapun, saya selalu terlebih dahulu menjelaskan jika ada suatu perkara yang kira-kira harus di diskusikan. Hasil akhir, saya tetap menyerahkan ke Syamil. Toh konsekuensinya sudah dijelaskan di awal. Kalaupun ternyata tidak sesuai yang diharapkan, biarkan dia belajar menerima konsekuensinya. Dan mengambil pelajaran dari keputusan yang diambilnya itu.

Karenanya, tugas orangtua terutama ibu sebagai pendidik utama di rumah, yang harus senantiasa aware terhadap perkembangan anak-anaknya. Terlebih di usia rawan seperti Syamil. Jangan sampai akhirnya kecolongan, mengingat begitu banyaknya godaan yang mengintai anak-anak. Terlepas dari mereka adalah anak-anak dengan dunianya sendiri, tetap pengawasan ekstra adalah hal yang perlu dilakukan. Dan itu bukanlah perkara yang mudah.

Semoga, Allah senantiasa memberikan kemudahan kepada saya untuk mendidik anak-anak hingga mereka kelak menjadi anak yang menjadi kebanggaan orantuanya...aamiin.

2 comments:

  1. amin,,,,,,,,,,,
    semoga sukses,,mendidik anknya mbk,,
    salam kenal dari: http://makalahkomplit.blogspot.com/

    ReplyDelete
  2. This is the most interesting information and fit into our topic. I want to share it with my friends

    obat amandel

    obat amandel

    obat amandel

    ReplyDelete